<
>
Download

Stundenentwurf
Literaturwissenschaft

Gandhi Bali

2015, Eka Parama

Christian S. ©
1.40

0.03 Mb
sternsternsternstern_0.2stern_0.3
ID# 48225







Analisis Editorial Koran Tempo

Berita adalah informasi tentang suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi di sekitar masyarakat. Berita memuat informasi di seputaran masyarakat, baik peristiwa local maupun mancanegara. Media yang populer yang digunakan untuk menyebarluaskan berita adalah media elektronik dan media cetak.

Media elektronik yang digunakan berupa televisi maupun radio. Sedangkan media cetak yang digunakan adalah koran dan majalah. Dan yang sedang naik daun saat ini adalah melalui media maya yaitu internet. Karena terlaku mudahnya membuat berita melalui dunia maya, banyak berita yang diberedar di media tersebut tidak benar atau yang disebut “hoax”.

Berita hoax dibuat oleh untuk mencari perhatian dari masyarakat dan membuat khalayak heboh. Tetapi semua media yang digunakan untuk menyampaikan berita memiliki satu tujjuan yaitu untuk mengabarkan dan menyebarluaskan peristiwa terkini atau yang sedang terjadi yang disebuat berita “live”

Berita yang disebarluaskan seharusnya obyektif dan netral, tetapi sekarang ini banyak ditemukan media yang memihak dan tidak bersifat obyektif. Berita juga harus bersifat faktual dan aktual, yaitu berisi tentang fakta dan tidak melebuh-lebihkan maupun dikurang-kurangi.

Berita yang akan dianalisi kali ini adalah berita dari Koran Tempo. Bagian ini merupakan tajuk rencana yang berisi tentang pendapat redaksi tentang peristiwa actual yang menjadi pusat perhatian pada masa itu. Tajuk rencana menjelaskan mengenai artikel yang sudah di bahas di halaman sebelumnya pada koran, yang merupakan berita paling penting yang ditulis pada hari itu. .

Kata pendapat ditulis dengan tulisan yang berukuran paling besar di banding tulisan-tulisan lain dalam artikel. Pihak koran ingin menegaskan bahwa artikel ini membahas tentang pendapat dan analisis mengenai berita terhangat yang banyak dibahas pada saat itu. Sedangkan tulisan “editorial” ditulis menggunakan huruf kapital.

Berita ini dibuat sesaat setelah terpilihnya Jokowi sebagai presiden Republik Indonesia. Hal ini dapat kita ketahui dari isi koran yang berisi tentang kabinet Jokowi yang baru saja diumumkan. Pada saat itu, banyak kritik dari masyarakat mengenai beberapa menteri yang dipilih oleh Jokowi yang dianggap kurang pas menempati posisinya di dalam kabinet.

Berita dapat digolongkan kedalam reportage karena menjelaskan gambaran utuh dan menyeluruh tentang hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa yang diberitahukan. Berita berisi tentang asal mula dan kemungkinan kelanjutannya, dan digabungkan pula dengan hal lain yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi.

Berita ini secara keseluruhan ditujukan untuk masyarakat Indonesia itu sendiri, khususnya kalangan orang dewasa yang tertarik dan mengerti tentang politik. Berita ini tidak cocok ditujukan untuk masyarakat mancanegara karena mereka merasa informasi yang disampaikan tidak ada kaitannya dengan mereka.

Judul yang digunakan pihak koran dalan artikel ini adalah “Plus-Minus Kabinet Jokowi”. Judul tersebut ditulis dengan huruf yang ditebalkan untuk menarik perhatian dari pembaca sehingga mereka dapat membedakan bahwa tulisan yang berbeda dengan tulisan yang berada di bawahnya merupakan judul daripada artikel ini sendiri.

Dilihat dari judulnya, para pembaca langsung mengetahui bahwa artikel ini membahas tentang kabinet yang dibentuk oleh presiden baru Indonesi yaitu Jokowi. Pemilihan kata pada judul tersebut mudah dicerna oleh pembaca, karena banyak dari calon pembaca yang hanya membaca judul beritanya.

Kata yang digunakan sebagai judul bersifat netral dan tidak menunjukkan bahwa artikel ini merupakan artikel yang positif atau negatif.

Beberapa keunggulan Jokowi yang dijelaskan dalam koran adalah pilihan menterinya yang cukup berpengalaman yaitu menteri di bidang perekonomian dan keunganan. Jjokowi juga melibatkan KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisi Transaksi Keungan dalam menyeleksi menterinya.

Kata “Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan” yang berada pada paragraph keempat dalam artikel, ditulis menggunakan huruf tebal untuk menyorot perhatian pembaca karena merupakan salah satu hal penting yang dibahas dalam artikel ini.

Pihak koran memberikan saran terhadap kelemahan dalam kabinet Jokowi yaitu “kelemahan ini bisa ditutupi bila Presiden Jokowi bisa memacu anggota kabinet untuk bekerja dan bekerja seperti yang ia janjikan”. Kalimat tersebut merupakan penagihan dari janji-janji Jokowi yang sebenarnya belum terlihat dan tindakan malah cenderung melenceng dari apa yang ia janjikan.

Intinya dalah pihak koran berharap bahwa Jokowi bisa menutupi kelemahannya dengan bekerja dengan baik yang sesuai dengan janjinya. Opini yang diberikan oleh setiap media bisa berbeda-beda meskipun yang dibahas adalah persoalan yang sama.

Koran ini terbuka tentang keunggulan maupun kelemahan dalam kinerja Jokowi.

Pola penulisan artikel menggunakan pola piramida terbalik yaitu berita mebahas tentang sesuatu yang dianggap paling penting dan menarik terlebih dahulu, baru kemudian bagian-bagian lain yang dianggap tidak terlalu penting dan tidak menarik. Isi koran dibuka dengan hal utama yang akan dibahas atau inti dari keseluruhan artikel dimana pembukaan artikel ini cenderung negatif.

Bagian ini merupakan lead dari artikel yang merupakan bagian terpenting dan menarik untuk memancing rasa penasaran dari pembaca. Setelah itu, artikel ini menjelaskan secara keseluruhan tindakan positif dan negatif yang dilakukan Jokowi yang merupakan badan artikel yang berfungsi sebagai ppenjelasan.

Pola piramida terbalik cukup efisien sehingga pembaca dapat mengetahui inti berita tanpa nembaca keseluruhan isi berita.

Seperti contohnya penggunaan kata “dimaklumatkan” yang berarti catatan yang memerluka perhatian, “mengakomodasi” yang berarti menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan, “mengusung” yang merupakan kata asosiasif yang bermakna sebenarnya mengangkut sesuatu dengan cara menempatkan diatas bahu, dan “penyokong” yang berarti benda sebagai penopang agar tidak roboh.

Kata-kata tersebut sebenarnya dapat diganti dengan kata yang lebih familiar untuk semua kalangan terlebih kalangan remaja.



| | | | |
Tausche dein Hausarbeiten